Tahun Baru Hijriah?
Diterbitkan pada dalam Blog.
Malam ini adalah malam terakhir di tahun ini jika kita melihat kalender Masehi. Kalau kita baca sejarah, kalender Masehi adalah kalender yang dipedomani oleh orang-orang Kristiani di Barat sana. Padahal, kita, sebagai umat Islam, punya kalender atau penanggalan sendiri, yakni penanggalan Hijriah. Aku heran dengan beberapa orang yang mengaku beragama Islam, tetapi mereka ikut-ikutan tahun barunan Masehi. Padahal, tidak ada perayaan tahun barunan di dalam Islam, meskipun untuk tahun baru Hijriah. Lha wong tiada pula peringatan ulang tahun atau Milad di dalam Islam, lha kok mengada-adakan tahun barunan, tahun baru dari orang Nashrani pula.
Masih mending jika kita bertahun Hijriah, bukan bertahun Masehi. Banyak anjuran agar kita lebih berpedoman pada kalender Islam sendiri. Semua ibadah kita didasarkan dengan penanggalan Hijriah, bukan? Lebih baik berhijrah dengan Hijriah karena Masehi bukan berasal dari kita. Memang berat jika telah membudaya dan banyak orang yang akan memprotes karena sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Lebih baik di rumah, baca-baca buku atau majalah Islam, daripada di luar rumah dan ikut-ikutan menikmati suara terompet dan kembang api yang dinyalakan untuk memperingati tahun baru Masehi, tahun peribadatan orang nonmuslim Nashrani.
Jagalah agama kita dengan menjaga akidah kita!