Latif Anshori Kurniawan

Menabur Kebaikan

Diterbitkan pada dalam Blog.

Bismillah.

Seorang petani Skotlandia mendengar jeritan minta tolong yang datang dari semak belukar dari dekat rumahnya. Segera dia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak laki-laki sedang berjuang keluar dari lumpur hidup yang hampir menenggelamkan seluruh tubuhnya. Dengan sigap, petani itu menolong anak itu keluar dari lumpur hidup itu.

Ayah anak itu berkunjung ke rumah si petani, pada keesokan harinya, dan menawarkan sejumlah hadiah sebagai balas jasa karena telah menolong anaknya. Dengan halus, petani itu menolak tawaran saudagar kaya tersebut. Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu mendapati anak laki-laki si petani sedang berdiri di dekat pintu. Saudagar itu lalu menawarkan untuk menyekolahkan anak tersebut. Si petani menerima tawaran itu dan memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St. Mary di London. Di kemudian hari, anak si petani, yang bernama Alexander Flemming, tercatat dalam sejarah sebagai orang yang berhasil menemukan antibiotik Penicillin.

Beberapa tahun kemudian, anak saudagar kaya itu berada dalam keadaan kritis karena terserang radang paru-paru Pneumonia. Akan tetapi, beruntung nyawa anak saudagar kaya itu selamat setelah dia meminum obat Penicillin. Di kemudian hari, anak saudagar kaya itu menjadi Perdana Menteri Inggris yang sangat terkenal namanya, yakni Winston Churchill.

Pesan Moral
Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Allah-lah yang telah mengatur dan menuntun langkah kita dengan penuh kepastian karena Dia memunyai rencana yang besar dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu menabur kebaikan dalam hidup ini.

Berdasarkan kisah nyata singkat di atas, petani dan saudagar itu menabur kebaikan. Di kemudian hari, keduanya menuai dari apa yang mereka tabur. Bukan hanya mereka, tetapi juga anak-anak mereka.

Sudahkah kita menabur kebaikan di bulan ini?