Latif Anshori Kurniawan

Maaf, Tiada Iklan Acak AdSense

Diterbitkan pada dalam Blog.

Bermula dari mengapa saya mengeblog adalah dari ingin sekadar malatih diri untuk rutin menulis. Tiada maksud dan tujuan lain selain berlatih menulis. Tidak pula untuk keperluan mengenalkan blog ini kepada khalayak ramai karena memang tidak ingin dikenal. Oleh karena itu, blog ini tidak begitu memedulikan lalu-lintas visitasi. Traffic kunjungan ini biasanya dimanfaatkan oleh para penampil iklan, seperti Google AdSense, untuk dijadikan sebagai mitra. Maaf, blog ini pun tidak perlu ber-AdSense.

Google AdSense dikenalkan sekitar sebelum tahun 2005 lampau. Ia hadir guna mendistribusikan iklan-iklan pada pelbagai platform yang dapat bermitra dengan mereka. Tentunya para penampil AdSense peroleh “bagi-hasil” dari kerja sama yang terjalin. AdSense tampil dapat dikonfigurasi atau dikondisikan sedemikian rupa, tetapi kecenderungannya ia akan membaca banyak hal dari peramban masing-masing pengunjung.

Kebiasaan pengunjung yang satu tentu berbeda dengan yang lain. Hal ini juga akan mempengaruhi bagaimana AdSense bekerja. Tidak dapat dielakkan lagi bila salah seorang pengunjung pernah mengunjungi laman-laman web tertentu, iklan-iklan yang ditampilkan pada AdSense pada web/blog kita pun menyesuaikan personalisasi yang ada. Dengan kata lain, sepenuhnya kita dapat mengendalikan iklan-iklan yang bagaimanakah yang akan tampil pada peramban web/blog kita.

Iklan-iklan yang muncul pada AdSense cenderung random bergantung pada bagaimana pengunjung web/blog kita menggunakna perambannya. Hal ini tentu kuranglah baik. Sekalipun menguntungkan bagi kita (selaku pemilik web/blog penerbit iklan), keuntungan yang diperoleh bukanlah murni dari hal yang terang kita ketahui. Lebih-lebih apabila hal ini menyangkuti dengan bagi-hasil profit dari Google, yang berkait dengan pundi-pundi untuk kita terima dan kita konsumsi sedemikian rupa, rasanya ada yang lebih baik dari hal ini.

Setelah dikonsultasikan dengan beberapa ikhwan, model bisnis seperti itu sangat tidak elok. Ada beberapa hal yang kurang dapat berterima. Hal yang sangat berbeda bila ada orang yang sengaja beriklan di web/blog kita dan kita tahu apa yang ia iklankan, bagaimana ia beriklan, durasinya yang disepakati, dan seterusnya. Apabila banyak hal (dominannya) sangat terang seperti ini, barangkali ini konsep iklan digital yang diizinkan oleh syariat. Hal ini lantaran mengandung kejelasan rupa produk dan kerja sama yang disepakati antara si pemasang iklan dan kita (yang memiliki platform web/blog).

Iklan dari orang-orang yang jelas (diketahui siapa dan bagaimana keadaannya) atau promosi (endorsement) produk (yang halal dan baik/thayyib) adalah lebih mudah diterima–insyaallah. Hal ini lebih jelas adanya, dan masih dapat dikategorikan ragam kerja sama bisnis tradisional (meskipun menggunakan medium internet). Terima kasih kepada Google yang dengan tawaran AdSense yang ada, tetapi mohon dimaafkan kami kurang dapat memasang AdSense mereka, sekalipun sudah mendukung bahasa Indonesia.

Kami pun tidak tergiur dengan bagi-hasil keuntungan yang diberikan. Betapa banyak orang yang telah merasakan manfaat kerja sama dengan AdSense. Bukan sesuatu hal yang rahasia lagi diketahui pada forum-forum di internet perihal sebagian orang yang berlimpah harta (barangkali hanya) dari AdSense. Hal ini memang belum tampak di media warta digital, tetapi sudah sangat ramai di forum-forum populer di internet. Tidak mengapa, tiap orang memiliki pilihan dan serbaneka putusan di dalam kehidupannya.

Wallahu A’lam bishshawab.