Latif Anshori Kurniawan

Menulis Hasrat Menulis

Diterbitkan pada dalam Blog.

Blog ini merupakan wadah daring saya dalam berlatih menulis. Padahal, sudah beberapa tayangan (pos) tulisan di sini membahas hasungan untuk menulis. Tiada maksud untuk merepetisi topik ini. Karena pembahasan ihwal menulis tidak akan pernah bosan untuk dibicarakan berulang kali.

Awal niat menulis pada blog ini hanya sebagai ajang melatih diri untuk menulis—sebagaimana disebutkan pada laman Ihwal. Tidak setiap hari menulis, tidak begitu banyak tulisan yang diarsipkan per bulan.

Rasanya ingin memulai aktivitas menulis lagi—insya Allah. Tidak terlalu memaksakan diri merangkai satu tulisan untuk satu hari, sekalipun dengan topik yang teramat sederhana.

Lama tidak menulis membuat saya berasa garing dan nyeri, selaik nyaris kehilangan hasrat menulis. Sudah bukan rahasia umum lagi, jika kita banyak membaca, kita akan dapat menulis dengan mudah. Hal ini didasarkan keselarasan antara masukan (input) dan luaran (output). Semakin banyak membaca, semakin mudah untuk menulis. Ketika membaca, secara tidak langsung, semakin banyak pula perbendaharaan hal kita, dan ini dapat dijadikan sebagai bekal menulis.

Korelasi antara membaca dan menulis ibarat sebab-akibat. Bagaimana kita dapat menulis kalau tidak membaca. Begitu pula sebaliknya, ketika menulis, kita juga sekaligus membaca. Dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Menulis tidak terlalu susah sebenarnya, sekadar dibutuhkan kemauan untuk menulis. Menulis saja dulu, sudah cukup. Tidak perlu terburu mengoreksi tulisan dari sisi ejaan dan tata bahasa (baku bahasa Indonesia) meskipun tidak dapat diabaikan juga. Menulis perlu membutuhkan ketenangan berpikir. Ketenangan yang teramat lekat dengan kejernihan. Berpikir jernih maka akan menghasilkan sesuatu yang jernih pula—insya Allah.

Seringkali, saya membaca berkali-kali tulisan-tulisan di sini. Barangkali, didapati beberapa hal yang tidak elok sehingga perlu diperbaiki, bahkan dihapus. Hal ini dimaksudkan untuk mengulas atau mengevaluasi ulang. Karena memang kadar mutu tulisan-tulisan saya masih di bawah rerata—he he he.

Merujuk hal yang telah saya sampaikan sebelumnya, menulis pun membutuhkan kemauan atau hasrat. Hasrat menulis dapat berkurang drastis ketika mengingat bahwa semua hal di dunia ini akan Diminta pertanggungjawaban oleh-Nya. Kita tidak tahu apakah Dia Rida atas serbaneka hal yang kita perbuat, segala hal yang saya tulis di sini. Maka dari itu, pelbagai masukan, terlebih saran, sangat ditunggu-tunggu dari pembaca.