Latif Anshori Kurniawan

Mengamankan Privasi Anda di Ruang Maya

Diterbitkan pada dalam Blog.

Kali ini, saya tidak akan grambyang perihal privasi selaik sebelumnya. Pembahasan sebelumnya tersebut terinspirasi dari hasungan pihak WordPress yang menandaskan bagi penggunanya untuk menampilkan laman khusus perihal kebijakan privasi. Well, barangkali diskusi dan perdebatan perihal privasi bakal tiada habis. Yang pokok dari hal ini, semestinya kita perlu lekas ‘bertindak’.

Upaya yang dilakukan tidaklah berat sejatinya. Sekadar pengingat edukatif bagi saya–sebagai catatan pribadi–dan barangkali dapat dipetik pula oleh pembaca yang budiman. Ihwal keamanan privasi memang perlu untuk tidak letih digemakan. Selain itu, elok pula untuk ‘melakukan sesuatu hal’ sedini mungkin guna mengamankan privasi Anda di internet. Hal yang perlu dilakukan dapat bervariatif, berikut dari kami.

Pilih Software dan OS yang ‘Aman’
Saya concern dengan keamanan. Itulah mengapa lebih memilih berjamak-jamak waktu bersama perangkat lunak atau sistem operasi komputasional yang kiranya mempertimbangkan faktor keamanan. Hal ini mengingatkan pada perangkat lunak yang diikhtiari mengamankan pelbagai aktivitas meramban web kita. Pada sisi sistem operasi, terdapat sistem berbasis Unix BSD yang fokus keamanan sistem yang lebih kompleks, salah satunya yaitu OpenBSD.

Pada dasarnya, setiap perangkat lunak ataupun sistem operasi yang masih eksis di dunia ini mengedepankan aspek-aspek keamanan bagi segenap penggunanya. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa proyek komunitas open-source-lah yang cenderung dan jamak berkontribusi dominan atas pengamanan privasi dan data/informasi segenap pengguna di blantika dunia maya.

Selaik yang dilakukan para pengembang open-source lainnya, kala ditemukan awakutu (bug) pada perangkat lunak atau sistem, lekas-lekas dicari solusi bersama guna menambalnya (melalui patch). Syukur, persona yang mendapati dan melapor, berkenan sekalian memberikan patch yang diperlukan–biasanya memang selaik demikian.

Saya menyebut OpenBSD di atas sekadar menyuratkan di antara bejibun proyek pengembangan terbuka yang berspesifikasi pada faktor keamanan (security). Keduanya bersifat open-source. Dengan kata lain, selaik jamak pengembangan berbasis sumber-terbuka lainnya, selaik sistem ber-kernel Linux (GNU/Linux), sistem keluarga Unix BSD, dan perangkat lunak yang jamak dirumahkan dalam repositori GitHub dan/atau GitLab, amat memperhatikan segala hal yang berkait dengan security.

Perdalam Pemahaman Perihal Keamanan Privasi
Saya tidak akan menjelaskan belebar dan panjang ihwal keamanan privasi di sini. Terdapat banyak resources yang dapat dimanfaatkan, di antaranya selaik beberapa artikel yang dipublikasikan oleh Electronic Frontier Foundation (EFF), The Internet Defense League, bahkan sekelas Dyne.org. Untuk yang terakhir, barangkali bukan berfokus hanya pada keamanan, selaik komunitas BerliOS lebih dari satu dekade lalu atau komunitas open-source-nya, tetapi mereka tidak mengabaikan esensi security.

EFF merupakan salah satu di antara organisasi berbasis komunitas yang peduli dengan pengguna dunia maya dan dengan tidak tanggung-tanggung mengibarkan bendera perang atas pelanggaran terhadap privasi dan hak-hak pengguna internet lainnya agar tetap terjaga. Anda dapat memulai pada laman “Surveillance Self-Defense” (SSD) mereka–atau sila pula merujuk laman “Security Education Companion” (SEC) mereka bila Anda adalah seorang pendidik dan ingin membelajarkan perihal keamanan data pada siswa/mahasiswa Anda.

Berlainan hal dengan Dyne.org, sebuah organisasi nirlaba terbuka berbasis di Belanda, barangkali memang berkecimpung pokok di dunia open-source., tetapi mereka juga tidak kalah peduli dengan pengembangan peranti peduli privasi. Lantaran berbasis di Belanda dan fokus dominan mereka di Eropa (dengan tidak menutup kemungkinan bagi seluruh negara di dunia), mereka mengembangkan D-CENT.

Tidak Berbagi Hal-hal Privatif
Saya dahului dengan diksi dilema. Kadang, bisa jadi acap kali, kita kurang dapat membedakan mana saja hal-hal berbau privatif dan perlu untuk tidak dibagikan kepada yang lain. Ada kala, barangkali lantaran Orang Timur–menukil pendapat beberapa orang, rasa percaya terhadap orang lain adalah dinomorsatukan. Pada muara berikutnya, apapun dapat terjadi. Dapat membuat kita bersedih, dapat pula membuat kepercayaan kita makin terpupuk untuk mempercayakan hal-hal lainnya.

Perlu ada sosialisasi edukatif perihal hal-hal berbau privasi. Jangan sampai pula kita malah menjadi fobia dan sangat ketat berbagi. Untuk hal terakhir, malah bagus bila empan-papan (sesuai pada tempatnya, sesuai konteks situasi dan kondisi, dan seterusnya). Namun, sungguh, kita perlu berhati-hati ketika berbagi informasi yang bersifat privatif (selaik yang sempat disampaikan pada pos sebelumnya, seperti: tempat dan tanggal kelahiran, nama lengkap orang tua dan hubungan kekeluargaan, nomor identitas kependudukan, dan lain-lain).

Hal ini merupakan proteksi secara manusiawi. Betapa pun canggih peralatan (tools) yang digunakan untuk mengamankan privasi kita, tetapi sikap atau perilaku kita tidak mendukung, entah bagaimana muara akhirnya nanti. Nan pokok, tools memang perlu disandingkan dengan pengarahan sikap baik agar keduanya dapat saling melengkapi harmoni yang ada. Selanjutnya, kita pun dapat mengajak yang lain untuk lebih peduli dengan keamanan privasi. Kita dapat menjadi bagian mengedukasi khalayak untuk hal ini sehingga masyarakat menjadi lebih aware atas privasi dan langkah-langkah komprehensif dalam upaya mengamankannya.

Coda
Upaya pengamanan privasi dan data lain pengguna memang tidak boleh diabaikan. Kita tetap mesti menjunjung tinggi proses pengamanan yang terus-menerus (berkelanjutan) dari waktu ke waktu. Hal ini pun perlu melibatkan semua elemen, dari tools yang menunjang hingga pada sisi hubungan antarsesama.

Akan ada batas bagaimana privasi itu memang perlu diungkap. Sebagai contoh, kala data yang ada amat genting dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia. Elok memang bila berkenan bekerja sama yang baik dengan pemerintah untuk kebaikan bersama.

Hal tersebut juga sebagai wujud ketaatan dan penghormatan kita kepada pemerintah sehingga–mudah-mudahan–akan menghasilkan maslahat dan meminimalisasikan mudarat yang lebih besar–insyaallah. Semoga berfaedah!