“Sesuai Aplikasi, ya Mas?”
Diterbitkan pada dalam Blog.
Seberapa sering Anda menggunakan layanan Go-Jek? Entah untuk keperluan bertransportasi (ride, car) dari mereka ataupun hingga tiba-tiba mendadak lapar pada malam hari dan Anda pun malas untuk ke luar rumah (mencari makanan). Senyampang memperhatikan orang-orang yang acap saya jumpai di dunia nyata, rasanya tidak sedikit dari mereka menjadikan aplikasi Go-Jek sebagai aplikasi wajib kedua atau ketiga setelah WhatsApp. Demikian juga dengan Anda?
Saya puas, atau cenderung sangat puas, atas layanan dan pelayanan Go-Jek. Pelbagai rupa layanan melalui fitur-fitur yang ada hingga segenap mitra yang optimal melayani. Terima kasih, Go-Jek.
Ada yang menarik dari sisi penggunaan bahasa yang mengemuka, yang bisa jadi lahir lantaran tidak disengaja dan lalu tiba-tiba menjadi terbiasa sehingga seolah sudah mengakar dan membudaya, yang keluar dari kebiasaan percakapan antara mitra Go-Jek dan pelanggan. Salah satu di antaranya adalah kesalingpahaman antarkedua persona yang berbeda peran atas sebuah ujaran: “Sesuai aplikasi, ya Mas.”
Kecenderungannya, ujaran tersebut dilontarkan mitra Go-Jek kepada pengguna layanan. Salah satu contoh kasusnya kala pelanggan memanfaatkan layanan Go-Food. Ada kala informasi dan keterangan di dalam layanan Go-Food tidak sesuai fakta di lapangan, dan hal ini membuat pengemudi (driver) Go-Jek tidak kalah kebingungan, terlebih pelanggan, he he he.
Pelanggan yang cerdas tentu tidak bergantung pada apa yang tertera di dalam aplikasi Go-Jek. Kita perlu cakap-cakap bersikap. Tentu elok bila perlu menyisipkan keterangan tambahan pada fitur Catatan (atau Notes) yang tertera di dalam aplikasi. Tambahkan keterangan secukupnya sehingga pihak driver dan mitra pun berkeselarasan informasi.
Untuk memastikan pesanan pelanggan, tidak jarang driver akan mengonfirmasi selaik ujaran yang sedang dibahas pada pos ini. Ujaran konfirmasi tersebut begitu simpel, “Sesuai (dengan keterangan yang terdapat pada) aplikasi, ya Mas?” Barangkali demikian bila dilengkapkan dalam bahasa formal dan sangat mendukung kebakuan. He he.
Yang barangkali, bisa jadi, membingungkan adalah bila pelanggannya adalah bukan orang Indonesia asli. Bukan penutur pokok bahasa Indonesia. Tidak jarang malah makin membingungkan. Aplikasinya sudah seperti itu, apanya yang masih perlu disesuaikan. He he he.
Ternyata, selain ujaran tersebut, namanya juga bahasa, terdapat variasi lainnya. Sekali lagi, masih dalam konteks mengonfirmasi pesanan pelanggan. Ada juga yang bertutur, “Ada tambahan lagi?” Tentu yang dimaksud adalah barangkali pelanggan ingin menambahkan pesanan atau sekadar menambahkan informasi/keterangan yang bisa jadi belum sempat terlintas dalam benak pikiran ketika menyisipkan keterangan yang ada.
Konteks, konteks, dan konteks. Sudah selesai pembahasan bahasa bila berbatas pada pengkajian konteks? Tentu tidak. Namun, paling tidak, berpijak dari konteks, penelaahan tidak melebar ke mana-mana. He he.
Kapan Anda terakhir kali pesan makanan melalui aplikasi Go-Food? Bisa jadi Anda pun terbiasa untuk membilang dalam fitur obrolan (chat), “Sesuai aplikasi, ya Mas!” Mas Go-Jek pun menimpali.
“Tambah tusuk sate berapa lagi, Neng?”