Latif Anshori Kurniawan

Naravlog

Diterbitkan pada dalam Blog.

Alhamdulillah, kosakata narablog telah diterima oleh Badan Bahasa dan diriliskan untuk KBBI daring beberapa waktu lalu. Kosakata ini pun lahir dari usulan Pak Endha Nasution, yang dikenal sebagai ‘Bapak Blogger Indonesia’, sebelum 2010 silam. Kemudian, ia dijamak-populerkan oleh Pak Ivan Lanin pada beberapa kesempatan dan ramai digunakan oleh khalayak, terutama para bloger, hingga pada akhirnya disahkan oleh Badan Bahasa.

Badan Bahasa pun menyandingkan antara narablog dan bloger (dengan ‘g’ yang tidak berganda selaik asali bahasa Inggrisnya: blogger) pada pangkalan data KKBI daring mereka. Sila cek. Variasinya pun menarik, ada pengeblog. Namun, agaknya jamak sudah membiasakan diri menggunakan narablog alih-alih blogger.

Seorang narablog, sebagai salah satu pemeran kreator konten (content creator), telah memiliki banyak teman kekinian. Ada selebgram yang jamak mudah ditemui di Instagram. Ada pula istilah YouTuber guna melabeli kreator konten di YouTube. Khusus di YouTube, ada istilah yang dikenalkan kala kelahirannya awal-awal, yaitu vlog.

Istilah vlog di YouTube mewakili konten video para pengunggahnya. Kata vlog ini dipendekkan dari video blog (atau video log). Sebagaimana jamak diketahui bahwa blog merupakan pemendekan dari weblog. Sebab cara penyajiannya tidak jauh berbeda selaik pos-pos blog, dipopulerkanlah istilah vlog di YouTube alih-alih video blog yang dirasa kurang efektif.

Tentu saja, selaik blog yang dikreasi oleh blogger, para pengunggah vlog pun disebut dengan vlogger. Rupanya, Badan Bahasa belum menuntun kita apa padanan kosakata yang pas alih-alih vlogger.

Kalau merunut dari blogger yang dapat dipadankan dengan narablog (nara: orang, blog: blog; narablog: orang yang mengeblog), tentu Anda berkenan bersepakat kalau vlogger pun dapat kita padankan dengan gaya serupa? Naravlog!

Nyaris belum ada yang menggunakan naravlog, lebih-lebih memang belum populer. Namun, rasanya tidak dapat dimungkiri lagi bahwa para pegiat dan pencinta bahasa Indonesia pun telah acap merenungkan dan jamak mewicarakan perihal padanan untuk vlogger. Saya yakin beberapa di antaranya sempat tersiratkan istilah naravlog. Rasanya tidak masalah untuk hal ini sebab konteksnya sangat mendukung.

Naravlog dapat jamak dikaitkan dengan para kreator konten di media sosial berbagi video, yang memfasilitasi siapa pun untuk berbagi video. Dengan kata lain, istilah ini tidak hanya digunakan untuk mewakili istilah YouTuber, ia dapat digunakan untuk platform berbagi video berbasis komunitas lainnya. Jadi, di Vimeo (masih belum dapat diakses melalui jaringan Telkom), Viddsee, ataupun lainnya, para pengunggah video atau kreator kontennya dapat disebut sebagai naravlog.

Tinggal menunggu waktu apakah kosakata itu beterima dan menjadi lazim di tengah-tengah masyarakat kita sehingga hal ini menjadi putusan bagi Badan Bahasa untuk mengesahkannya. Bisa jadi pula Badan Bahasa memiliki padanan istilahnya yang lain, yang akan dirilis pada pembaruan pangkalan data KBBI daring berikutnya.

Apa pun putusan Badan Bahasa, elok kita patut menunggu. Namun, tidak kalah elok mulai membiasakan menggunakan istilah naravlog alih-alih vlogger untuk menyebut YouTuberHe he he. Hal ini sebagai salah satu rupa ikhtiar saja. Bagaimana menurut Anda?