Latif Anshori Kurniawan

Wordle Bahasa Jawa: Batangan

Diterbitkan pada dalam Blog.

Tidak semua orang menggemari permainan kata. Namun, barangkali tidak sedikit yang gemar bermain kata-kata. Paling tidak, permainan kata merupakan ragam permainan yang teramat mudah dilakukan sebab berkait dengan keseharian. Dari yang berkonsep teka-teki silang, tebak kata, menyusun kosakata dari beberapa huruf yang dihilangkan (dengan slot rumpang), merangkai kalimat berdasar diksi acak, dan banyak lainnya, rasanya tidak asing bagi sebagian besar kita. Hadir dalam bahasa Inggris pada awal mulanya, Wordle menjadi salah satu permainan kata populer kekinian.

Wordle menjadi viral sebab variasi tantangan yang berbeda. Tidak berbasis aplikasi yang mesti dipasang pada perangkat gawai, Wordle tersedia dalam versi aplikasi web sehingga dapat diakses oleh pengguna melalui peramban web. Saking populernya, tidak sedikit penggemar Wordle mengkreasi turunan dan rupa versi dalam pelbagai rupa platform. Sebab Wordle asali dikembangkan dalam versi aplikasi web, lebih banyak versi daring web yang tersedia di dunia maya.

Beberapa hari lampau, kami mengetengahkan Wordle yang dipinang dan telah menjadi bagian dari keluarga New York Times/NYT (versi lain: Wordle.nyc). Sebab telah menjadi bagian dari NYT, warta pembaruan Wordle terkini pun dapat disimak melalui Twitter NYTimes Wordplay. Sebelum diakuisisi NYT, netizen global dan lokal tidak kalah kreatif, banyak versi Wordle bermunculan susuai preferensi bahasa yang dituturkan. Tentu saja, Katla masih mewakili Wordle-like bahasa Indonesia.

Selain terdapat versi bahasa Indonesia, terima kasih kita kepada Pak Rony Lantip yang mengkreasi platform bermain kata dalam bahasa daerah dengan dominasi penutur berlebih di Nusantara: Wordle bahasa Jawa. Ya, berbahasa Jawa, dan ditandaskan dalam aksara Jawa yang disebut dengan Batangan. Melalui umpan lini masa Twitter sebelum-sebelumnya, tampak Pak Lantip berenjana dalam ranah bahasa-aksara Jawa—masyaallah. “Baarakallāhu fiyk, Pak Lantip!” Terkhusus Javanese Wordle Batangan kreasi beliau, bagi kami, benar-benar keren!

Alhamdulillah, sebab viralitasnya ke seluruh penjuru dunia, para netizen internasional kreatif pun bermunculan. Mereka mengkreasi Wordle dalam pelbagai bahasa lainnya. Lebih lanjut dapat memfaedahi laman Wordle Global. Apabila ditengok pada laman web ini, tidak hanya Katla yang menawarkan Wordle dalam bahasa Indonesia. Semoga Batangan pun dapat masuk ke dalam direktori Wordle Global, hal ini sebab dari waktu ke waktu, generasi baru makin mengurangi antusias belajar bahasa Jawa atau bahasa daerah lainnya.

Sekalipun kita kekinian memang teramat akrab dengan bahasa Inggris dan Indonesia, tentu elok kita pun berkenan merawat bahasa daerah kita sebagai bagian dari kekayaan budaya yang mengandung kearifan lokal yang dapat selaras dengan nilai-nilai syariat sekalipun. Terima kasih kita kepada bapak-ibu teman-teman yang masih nguri-nguri bahasa daerah di mana pun berada! Yuk ingat-ingat lagi bahasa daerah kita!