Protokol Terbuka Baru Bernama Nostr
Diterbitkan pada dalam Blog.
Media dalam bersosialisasi keseharian kita telah beririsan dengan ranah digital elektronik, dengan perangkat yang terhubung jaringan internet. Selaik hal presensi layanan yang menghadirkan pemanfaatan listrik untuk mendukung aktivitas berkehidupan, media sosial (medsos) di internet menjadi bagian tidak terpisahkan. Begitu cepat kultur penggunaan medsos ini menggema di seluruh belahan dunia. Setiap kalangan, segala usia, apa pun aktivitas sehari-hari, tidak lepas dari bermedsos di dunia maya dewasa ini, lebih-lebih pascapandemi 2020.
Layanan-layanan yang telah lama hadir pun berkembang. Kami mendiksikan layanan yang telah lama hadir pada awal 2000-an sebagai “medsos konvensional”. Mungkin surel atau layanan pesan singkat (SMS) tidak termasuk di dalamnya, tetapi tetap menjadi pionir cara awal kita memanfaatkan teknologi informatika untuk berkirim pesan yang sekaligus mewakili sebagai bagian dari bermedsos. Bukankah apa pun aktivitas bersosialisasi di internet dapat dikategorikan sebagai kegiatan bersosialisasi? Barangkali, dapat kita persempit menjadi media untuk bersosialisasi privat dan publik. Surel/SMS yang cenderung privat, sedangkan jejaring sosial pada umumnya bersifat publik? Mengapa tidak.
Perdebatan kategori peristilahan tersebut barangkali tidak mendapati pangkalnya yang cenderung menghabiskan energi sebab kesubjektifan dan dari sudut mana dibidik. Namun, bisa jadi Anda juga bersepakat bahwa layanan-layanan selaik Facebook, Twitter (sekarang X), YouTube, Instagram, dan layanan populer di Indonesia lainnya, dapat kita (mohon izin kami memaksakan Anda sebagai bagian dari kami, he-he-he) dikategorikan ke dalam medsos konvensional. Setuju dengan hal ini?
Medsos-medsos yang disebut terakhir tersebut cenderung telah lama melintang di samudra maya. Mungkin tahun 2000-an bukanlah periode yang benar-benar mengawali kelahirannya. Namun, kita dapat memilih diksi yang lebih aman, yaitu lebih dari satu dekade beberapa layanan tersebut sudah hadir meramaikan. Tidak bersendirian, beberapa aplikasi lain yang membutuhkan koneksi internet dalam ponsel atau gawai kita awal-awal dahulu, ketika masa kejayaan Nokia misalnya, barangkali cukup populer digunakan. Sebelum era Mig33 atau Friendster populer di Indonesia, kita sempat pernah mendapati Yahoo! Messenger atau mIRC. Atau, barangkali terdapat lainnya, yang barangkali kurang begitu menggema di Tanah Air, di antaranya: ICQ pada 1996, AIM dari AOL pada 1997 (telah ditutup pada 2017), Yahoo! Pager (sebelum berganti nama menjadi Yahoo! Messenger) pada 1998, dan seterusnya (sebagaimana telah jamak disebutkan di Wikipedia dan pelbagai rujukan maya lainnya).
Bahkan, senior-senior di pedalaman sekalipun, apabila beliau-beliau telah mengenal dan mendapati ponsel yang menghiasi kehidupan mereka, cenderung telah mengetahui medsos konvensional tersebut. Sekalipun beliau-beliau belum tentu memiliki akun untuk memfaedahinya lebih jauh. Medsos konvensional cenderung menggunakan konsepsi awal kelahirannya, yaitu terpusat pada pengelola medsos tersebut (yang diistilahkan sebagai centralized). Jamak hal terpusat, dalam arti, terpusat/tersentralkan pada tekonlogi, kebijakan, aturan, dan lain-lain, dari perusahaan atau organisasi kelembagaan yang menaunginya. Cenderung medsos tersebut dikelola oleh perusahaan yang lebih condong pada komersialisasi, terlebih bila layanan mereka masih bersifat gratis bagi pengguna. Kami sangsi bahwa layanan mereka berbayar justru menarik minat pengguna. Hal ini memang tidak kering risiko, ada harga yang harus dibayar.
Blantika permedsosan kita beberapa bulan terakhir dimeriahkan dengan pendatang baru, salah satunya adalah protokol terbuka baru (setelah kemunculan Mastodon, Bluesky, dan lainnya) yang bernama Nostr. Nostr merupakan protokol terbuka yang mengedepankan pada kebebasan berbicara dan antisensor, mengingat Nostr dimiliki oleh komunitas secara penuh. Tiada individu atau organisasi yang memiliki Nostr. Nostr, yang merupakan akronim dari “Notes and Other Stuff Transmitted by Relays”, berjalan sedemikian rupa bergantung pada relay dari server-server tebuka yang dikelola oleh para pengembang Nostr.
Unggulan yang ditawarkan Nostr pun terlirik oleh Jack Dorsey (kopendiri Twitter) dan Edward Snowden. Bermula dari seorang programer dengan nama pengguna fiatjaf mengimplementasikan kode Nostr pertama kali (pengembang pertama Nostr). Nostr pun meledak di komunitas Bitcoin global/internasional. Hal ini dapat terjadi, salah satunya, adalah nilai-nilai yang ditawarkan Nostr teramat berjalin kelindan dengan pengembangan Bitcoin. Ya, jamak penggawa Bitcoin terkemuka, yang dikenal mengusung idealisme yang kuat perihal teknologi aset kripto yang diketahui dikembangkan awal mula oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto ini, cenderung menggemakan Nostr.
Beberapa penggawa Bitcoin tersebut masih terdapat di Twitter/X. Namun, tidak sedikit yang 100% beralih ke Nostr. Sebuah keputusan yang tidak mudah, tetapi idealisme mereka menjadi basis utama rasa percaya pada nilai-nilai Nostr dan Bitcoin yang teramat selaras dengan nilai kebebasan berpendapat yang menjadi cita besar bagi sebagaian orang. Digadang-gadang, Nostr menjadi jawaban untuk masa depan, selaik mimpi besar atas kehadiran Bitcoin.
Tidak salah lagi. Protokol Nostr lebih populer di komunitas Bitcoin global yang sudah terbentuk sedemikian rupa. Komunitas yang terdiri dari bitcoiner–bitcoiner tersebut memanfaatkan Nostr untuk berbagi apa saja. Tidak selalu soal Bitcoin. Dapat apa saja. Dari permasalah kecil di dalam rumah dengan membagikan foto-foto aktivitas berkehidupan di dapur misalnya, sampai dengan diskusi perihal geopolitik yang terjadi di kancah internasional (termasuk beberapa perang yang berkecamuk antarnegara di beberapa sudut dunia). Teramat terbuka untuk berpendapat, dan pendapat apa pun dihargai. Tidak jarang mendiskusikan hal-hal lucu di sekitar yang ujung-ujungnya adalah candaan melalui serbaneka rupa meme yang tidak kalah kocak.
Ya, tidak selalu tentang Bitcoin di Nostr. Tidak jarang begitu mudah mendapati bitcoiner yang belum pernah jual-beli aset kripto induk terstabil ini. Sebagian pun justru menjadi bitcoiner dengan cara menambang (mining) secara manual dengan perangkat supercanggih di rumah-rumah pribadi mereka. Nostr terbilang populer di kalangan komunitas Bitcoin, baik internasional maupun lokal, adalah akomodasi yang bebas dan terbuka bagi mereka untuk meluapkan banyak hal. Seakan tiada aturan, ya? Namun, tidak jarang senior-senior di Nostr mengingatkan untuk memegang nilai kebebasan yang bertanggung jawab.
Platform Terbuka Nostr untuk Medsos yang Lebih Baik?
Nostr lahir bukan sekadar sebagai alternatif fondasi protokol terbuka untuk bermedsos. Lebih-lebih, setelah banyak hal, salah satunya adalah setelah Twitter dibeli oleh Elon Musk, banyak orang berbondong-bondong ke wadah lain, seperti Mastodon, Bluesky, Lemmy, Pixelfed, dan lain-lain. Namun, sejatinya, masih lebih banyak tokoh IT yang lebih memilih platform Twitter/X daripada medsos berplatform terbuka yang sudah ada. Kami adalah salah satu di antaranya, alih-alih harus menggunakan banyak hal guna bermedsos, kami masih lebih condong pada Twitter/X yang algoritmanya masih terbilang rapi—menurut hemat kami.
Terdapat Bluesky yang telah dibuka pendaftarannya untuk publik (sebelumnya sekadar melalui jalur undangan/invitasi. Bluesky berbeda dengan Nostr, ia berbasis AT Protocol. Sebelum kelahiran medsos yang kini berlogo kupu-kupu ini (sebelumnya sekadar warna langit yang membiru), terdapat Mastodon yang bertopang teknologi protokol terbuka pula, yaitu ActivityPub. ActivityPub memperoleh kepercayaan berlebih pengguna, hal ini dibuktikan dengan begitu berlimpahnya instances yang meng-host Mastodon. Sampai-sampai, protokol terbuka dengan logo gajah berbelalai ini pun direkomendasikan oleh konsorsium waring wera wanua W3.
Threads (dari Meta) yang mencoba bergabung dengan dunia Fediverse serupa Mastodon tersebut. Hanya dengan menggunakan akun Instagram, kita pun dapat langsung memiliki akun Threads. Nama pengguna (username) di Threads adalah sama persis dengan yang terdapat di akun Instagram kita. Selain beberapa teknologi platform terbuka tersebut, terdapat Farcaster yang terbaru, yang mengklaim bahwa basis platform teknologi yang dikembangkan mengusung nilai keterbukaan (meskipun terdapat beberapa isu yang masih mengganjal). Well, berlimpah lainnya, yang tidak dapat dapat disebutkan. Bisa jadi, terdapat platform terbuka yang dikembangkan secara individual dan tidak begitu dikenal publik sebab untuk kebutuhan personal individu tersebut.
Platform terbuka yang ada cenderung seolah sama, yakni menawarkan kebebasan bagi pengguna untuk berkomunikasi dan berekspresi secara meluas bebas dan terbuka. Tidak tentu bahwa kehadiran mereka adalah sebab ketidaksukaan pengembang platform terbuka tersebut kepada Pak Elon. Tiada kepentingan terhadap pemilik saham terbesar Twitter/X tersebut. Namun, ada yang menarik memang, sebagaimana yang telah kami sebutkan, cenderung sebagian besar pengembang platform terbuka masih memegang kendali atas akun Twitter/X mereka, tetapi tiada jaminan mereka menggunakan produk/layanan dari Meta. Setelah Twitter/X, cenderung masih terdapat di YouTube. Luar biasa dampak yang ditimbulkan ketika Meta, Inc. (sebelumnya bernama perusahaan induk Facebook, Inc.; tentu berbeda dengan layanan medsos Facebook) mengalami isu data pengguna yang bocor, yang menggemparkan dunia tempo lampau.
Kembali ke protokol terbuka Nostr. Berbeda dengan Mastodon dan kawan-kawannya, Nostr mengoperasikan protokol terbuka menggunakan “relay” untuk mengirim dan menerima konten. Konten yang ada tidak disebut sebagai tweet atau post, melainkan disebut sebagai note(s). Tim pengembang Nostr menandaskan bahwa di Nostr, konten note kita dijamin tidak: dimonetisasi, menjadi target iklan, mengandung algoritma yang mengarahkan untuk kepentingan tertentu, dibanjiri spam, dan banyak lainnya, yang masih acap mudah didapati di medsos konvensional.
Walaupun teramat memasyarakat di komunitas Bitcoin, teknologi di balik Nostr ini tidak sama dengan blockchain. Bukan pula Web3 (masih ingat ingar-bingar NFT?) ataupun pengembangan koin-koin lainnya (ya, kami masih di tim-yang-tidak-menyentuh-Web3-dkk). tersebut. Pendek kata, selaras terminologinya, konten note–note (notes) di Nostr ditransmisikan sedemikian rupa melalui relay yang diberdayakan dari server-server yang menyediakannya. Sebab Nostr memiliki kedekatan dengan komunitas Bitcoin, beberapa hal terimplementasikan. Salah satunya adalah antarpengguna dapat memberi-menerima aset kripto tersebut melalui fitur zap.
Omong-omong, sedikit mengingat salah satu aspek histori Bitcoin, terutama berkait penemu dan pengembang awalnya, yakni Satoshi Nakamoto. Satoshi tidak pernah menyebut istilah blockchain, Web3, dan seterusnya. Block dan chain digunakan terpisah, tidak dirangkaikan. Selengkapnya, sila tengok sumber berikut.
Sumber: Artikel yang dirilis Satoshi pertama kali perihal Bitcoin.
Salah satu nilai idealisme Nostr adalah sepenuhnya menjamin independenitas penggunanya. Sampai-sampai, pada banyak hal mayor utama, kita tidak perlu membagikan alamat surel atau nomor ponsel pribadi hanya untuk memiliki akun Nostr. Kalaupun terdapat beberapa ketentuan kita perlu menyebut alamat surel, cenderung tidak berkait secara langsung dengan perakunan Nostr. Bisa jadi, apabila terpaksa perlu menyebut alamat surel pribadi, biasanya berkait dengan dompet digital dari pihak ketiga di luar aplikasi klien Nostr—hal ini jarang terjadi. Selebihnya, Nostr tidak mensyaratkan identitas yang biasa kita sampaikan untuk medsos konvensional, (selain alamat surel dan nomor ponsel) terlebih tanggal lahir, lokasi saat ini, dan seterusnya. Tidak salah lagi, Nostr tidak di bawah entitas perusahaan tertentu sehingga jaminan tidak dimonitor sebuah perusahaan dan menjadi target iklan adalah keniscayaan. Demikian penandasan yang diberikan segenap pengembang Nostr. Insyaallah.
Nostr, yang membawa prinsip keterbukaan, dikembangkan secara terbuka (open-source) pula. Sebab open sehingga menjadi bagian komunitas FOSS, siapa pun dapat mempelajari dan berkontribusi pada proyek yang mengusung protokol terbuka dan transparan ini. Protokol yang dikembangkan pun menjamin idealisme yang umum diharapkan, salah satunya berkait privasi antarpengguna yang benar-benar terjaga. Hal ini yang membedakan dengan platform berprotokol terbuka lain sebagaimana yang telah disebut. Dengan kata lain, sebab menggunakan protokol terbuka berbeda, Nostr berdiri sendiri (berdikari mandiri) dan tidak menjadi bagian Fediverse. Basis dunia yang teramat berbeda. Serupa, tetapi tidak sama.
Nostr mudah diakses dan terbilang gegas (bergantung server yang menyajikan relay, yang cenderung stabil, dan layakan klien yang mengakomodasi) daripada medsos lainnya. Apabila awal-awal berhadapan dengan Nostr, mulai dari membuat akun hingga beraktivitas di dalamnya, apa pun aplikasi klien yang digunakan, mungkin kurang nyaman. Permasalahan awal pengguna baru, biasanya, berkait dengan public-key dan private-key yang terlalu panjang dan rumit sehingga tidak mudah dihafal. Namun, sekali dapat mengkreasi akun dan mengamankan private key yang disertakan (lalu disimpan di tempat yang paling aman), akun awal kreasi tersebut cenderung dapat diakses kembali—insyaallah.
Ya, yang paling penting untuk dijaga, yang paling utama, adalah private-key Nostr. Elok tidak perlu dibagikan kepada siapa pun. Hal ini sebab tiada autentikasi atau atur ulang sandi saat log masuk platform Nostr, baik melalui aplikasi mobile maupun web/desktop. Kita diberi kuasa untuk hanya memiliki private-key tersebut sebagai satu-satunya kunci masuk Nostr. Menarik, bukan? Hal inilah yang menjadi keunikan Nostr, kita cukup log masuk platform sekadar mengentrikan kunci/sandi privat kita sebelumnya.
Bagaimana kalau lupa atas private-key? Kita pun dapat mengkreasi lagi akun baru. Ada beberapa saran yang realistis, tetapi tidak mudah, salah satunya adalah menghubungi pengembang perdana Nostr. Namun, barangkali kita cukup terlabeli sebagai pengganggu beliau yang supersibuk dalam hal pengembangan Nostr bersama tim. Saran kami, tetaplah berupaya untuk dapat menyimpan secara aman dan nyaman atas kode private-key tersebut, sekalipun minimal melalui password manager bawaan peramban yang acap digunakan.
Kalaupun kita sudah jengah dengan Nostr, opsi menghapus akun Nostr terbilang mudah. Namun, mohon dimaafkan, barangkali beberapa tayangan notes Anda sebelumnya tetap masih bertahan di dunia Nostr. Ketika Anda mengepos sesuatu di Nostr, yang terbilang teramat unik lagi, konten Anda tidak mudah dihapus. Ya, berhati-hatilah ketika mengepos sesuatu. Terdapat beberapa aplikasi klien yang memberikan opsi hapus konten, tetapi cenderung tidak dapat dieksekusikan. Tetap dapat dilakukan, tetapi tidak mudah sebab bergantung server yang menyajikan relay apakah dapat/berkenan melakukannya atau tidak. Hal ini justru menjadikan Nostr unik, setiap nyaris apa pun yang dipos sebagai kontan di Nostr, ia akan tersemat di sana cukup lama, lebih-lebih tidak menghapus akun sama sekali.
Sekali lagi, terdapat aplikasi klien yang menyajikan request atau opsi hapus konten, bahkan ada yang menawarkan opsi edit konten bila terlanjur tertayangkan. Lantaran masih terbilang baru, tidak jarang konten yang dirasa sudah dihapus di satu aplikasi klien Noster ternyata masih tertayang di klien yang lain. Bisa jadi hal ini berkait relay, bisa jadi pula klien yang masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga pengguna awam baru juga dapat merasa nyaman di platform terbuka ini. Ya, hal ini pun berdampat pada kecepatan akses. Tidak jarang tidak segegas Twitter/X. Beberapa hal kecil, seperti jumlah yang diikuti dan mengikuti, tidak bersegera tersinkronkan antarklien. Tidak masalah, ya, lumrah adanya untuk pengembangan awal sebuah platform terbuka yang terbilang masih rintisan ini.
Bagaimana Ber-Nostr
Sebagaimana telah disebut sebelumnya, untuk mengakses Nostr, salah satu cara yang paling mudah adalah melalui aplikasi kliennya. Bagi Anda pengguna iOS atau iPadOS, dapat memfaedahi Damus. Bagi pengguna Android, dapat menggunakan Amethyst yang digadang-gadang sebagai klien Nostr terlengkap. Selain dua ini, terdapat Primal dan beberapa lainnya. Primal tersedia untuk dua platform populer tersebut. Untuk aplikasi klien Nostr lainnya, lebih lanjut, sila tengok-tengok Nostr Apps. Untuk panduan bagi pemula, salah satunya adalah web Nostr.how dapat difaedahi.
Seperti yang telah kami singgung, di Nostr, antarpengguna (istilah kami) dapat berbagi Bitcoin. Salah satu kekhasan di Nostr adalah kita dapat saling mengirim (diistilahkan sebagai Zap) satuan pecahan terkecil Bitcoin, yakni Satoshi (atau disingkat dengan Sat). Anda dapat menge-zap notes pengguna lain dengan sat yang manasuka jumlahnya-kuantitasnya. Anda pun dibolehkan hanya berbagi 1 sat, tidak masalah, meskipun jamak menyepakati bahwa 21 sats dapat menjadi standar minimal. Tidak mutlak, manasuka, sekalipun umumnya minimal 21 sats.
Berbagi sat di Nostr tersebut, oleh sebagian besar penggawa, ditandaskan dapat dimaknakan dan digadangkan sebagai upaya saling mengapresiasi antarpengguna dengan cara yang lebih apresiatif. Selaik hal kita mengapresiasi seniman jalanan yang sedang menyampaikan karyanya. Antarkita tidak perlu mengetahui nomor rekening bank. Masih tetap dapat berbagi alamat Bitcoin, sama sekali tidak dilarang. Antarpengguna dapat saling berkirim dan/atau berbalas zap dengan beberapa keping sat dengan mudahnya melalui aplikasi klien Nostr dan/atau telah terintegrasi dengan dompet digital yang dapat mengakomodasinya.
Baru-baru ini, khusus pengguna Primal, dalam melakukan aktivitas menge-zap, pengguna Nostr begitu dimudahkan—alhamdulillah. Hal ini sebab dompet digital Primal (atau Primal Wallet) dapat di-top-up dengan pelbagai metode pembayaran melalui Google Play dalam Android kita. Kerennya lagi, apabila kita memiliki wallet digital lainnya, salah satu misalnya adalah Wallet of Satoshi, Primal Wallet dapat mengirim dan menerima satuan sat dari-dan-ke antardompet tersebut. Canggih, bukan? Hal ini tentu memudahkan pengguna pemula Nostr yang cukup kebingungan atas kerumitan bila hendak berbagi/zap sat untuk mengapresiasi pos notes pengguna atau bahkan pengguna itu sendiri. Masyaallah. Omong-omong, baik Primal Wallet, Wallet of Satoshi, maupun lainnya, menggunakan jejaring Lightning Network (LN). Untuk dompet LN lainnya, dapat memfaedahi web berikut.
Nostr populer di komunitas Bitcoin. Bagi Anda yang tidak menggemari Bitcoin pun, dapat tetap menggunakan platform yang makin hari makin ramai ini. Tidak ada yang mengharuskan ber-Bitcoin, sekalipun memang komunitas aset kripto ini begitu kuat di sana. Mayoritas adalah bitcoiners, tetapi mereka tidak memaksa Anda ber-Bitcoin. Anda pun tidak dipaksa untuk berbagi zap. Bebas-bebas saja menggunakan Nostr sekadar untuk baca-baca dan merespons seperlunya. Teramat manasuka. Cenderung mereka juga sekadar mengepos beberapa notes yang berisi hal-hal teknis per-Nostr-an. Mungkin, selain komunitas Bitcoin dan open-source, platform berbasis Nostr lebih masih diwarnai warganet yang peduli perkembangan IT. Namun, sejatinya, siapa pun dapat memaksimalkan Nostr untuk berkarya secara bebas dan terbuka. Hal ini mengingatkan kita pada awal-awal bagaimana Twitter dahulu dirilis pada 2006/2007, kemudian menjadi populer setelah Facebook, sampai dengan sekarang ini.
Plus-minus ber-Nostr, ya. Konsepsinya tidak kalah serupa, sejatinya, yaitu menyajikan wadah berekspresi bagi warganet untuk terkoneksi antara satu dan lainnya. Namun, tidak dapat dimungkiri, Nostr merupakan salah satu terobosan yang cukup signifikan setelah berdekade-dekade kita disibukkan dengan konfirmasi username, e-mail, password, bahkan nomor telepon, yang tidak ringkas, membersamai terobosan kendaraan listrik dan pengembangan kecerdasan buatan yang makin nyata menyeruak dalam kehidupan sehari-hari. Nostr membelah tradisi lama tersebut dengan hal baru yang lebih simpel. Sebagai pengguna, kita hanya pegang kunci-nya.
Barangkali, saat ini, Nostr masih belum populer untuk khalayak pada umumnya, yang masih gemar dengan medsos konvensional populer. Bukan tidak mungkin Nostr makin diminati ke depan, hal ini mengingat kuantitas pengguna yang terus bertumbuh dari pelbagai kalangan (tidak sekadar dari komunitas Bitcoin). Komunitas Bitcoin yang cukup besar di Nostr, tetapi kita perlu cermat bahwa komunitas ini yang sejati adalah bersama-sama dan saling mengenal dan dikenal antarpenggawa Nostr yang telah disebutkan. Selaik hal begitu berlimpah komunitas Bitcoin di Twitter/X, tetapi hanya satu komunitas yang berisikan beberapa penggawa Nostr.
Koda: (Tetap) Bijaklah dalam Bermedsos
Sebagai pengembangan teknologi baru, tentu kita tetap perlu mawas diri dan berhati-hati dalam penggunaan platform terbuka Nostr guna bermedsos. Tidak sedikit pula pengguna baru yang mencoba berbuat yang tidak-tidak, dan kita tetap harus sober dalam banyak keadaan. Elok, apabila belum ada kebutuhan untuk belajar Nostr, tidak perlu bersentuhan dengannya dahulu tidak mengapa—hal ini saran kami pribadi. Perlu banyak membaca dan riset berlebih dahulu sebelum memasuki dunia Nostr, terutama berkait kebutuhan antarindividu yang tentu beraneka rupa.
Sebagai pengguna pada umumnya, perlu membatasi diri supaya tidak begitu mencandu. Ya, Nostr bisa jadi dapat menyebabkan mencandu sebab pos-pos notes yang dibagikan pengguna populer acapkali berasal dari penggawa Nostr, yang cukup menarik untuk disimak. Penggawa yang benar-benar peduli Bitcoin bukan sebagai jalan menuju kekayaan dengan memiliki aset tersebut, melainkan untuk mempelajari bagaimana dan faedah teknologi Bitcoin di kemudian hari. Kami pribadi belum pernah bersentuhan dengan koin-koin ataupun NFT. Sekali memasuki komunitas Bitcoin, langsung berhadapan dengan Nostr yang … menurut kami, lebih bersahabat (untuk saat ini) bila dibandingkan dengan sesama penyedia platform terbuka seperti Mastodon dan kawan-kawannya.
Kami menaati pemerintah Indonesia bahwa Bitcoin sebagai aset/komoditas, bukan sebagai alat pembayaran (lebih-lebih mata uang). Apabila di kemudian hari pemerintah tidak mengizinkan berbagi sats di Nostr dan/atau bahkan dilarang sepenuhnya, kami pun menarik diri dari dunia Nostr dan tidak menggunakannya sama sekali. Kami bukan pengguna TOR dan VPN, kami ingin akses internet legal yang bebas dan terbuka. Taat pada pemerintah merupakan kewajiban kita sebagai muslim di negeri yang teramat nyaman beribadah dan berkehidupan bernama Indonesia ini. Khair insyaallah, alhamdulillah.
BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan, Republik Indonesia
Inti dari pos ini bukan untuk mempromosikan Nostr dan Bitcoin sejatinya. Tidak dimungkiri, teknologi Bitcoin dan Nostr merupakan pencapaian pengembangan teknologi yang signifikan bagi kemaslahatan bersama. Terlebih keduanya dikembangkan secara open-source sehingga siapa pun dapat berkontribusi mempelajarinya. Namun, sejatinya, pesan dari pos kami ini adalah mengajak pembaca untuk lebih aware dalam bermedsos. Sebagaimana telah disebutkan, apabila Anda tidak tahu perihal Nostr dan Bitcoin, elok memilih jalur yang legal dan nyaman.
Kehadiran Nostr sebagai salah satu tanda bahwa, sekelas orang Barat pun kurang nyaman dengan keadaan medsos konvensional populer yang hinggap di ponsel-gawai kita kekinian. Kegelisahan mereka pun bukan tanpa sebab. Faktor yang melatarbelakangi adalah banyak hal, yang cenderung telah digaungkan mereka di dunia maya. Mungkin saja, kebutuhan dunia Barat dalam ber-Nostr adalah sebab platform yang diprakarsai implimentator pertama pada 2020 ini lebih condong pada aspek terbukaan dan transparasi informasi, antisensor, dan mendukung kebebasan berbicara/berekspresi (free-speech), yang dirasa masih kurang diusung oleh segenap bagawan medsos besar terkemuka sebelum-sebelumnya, seperti Meta dan kawan-kawannya. Namun, barangkali bukan kita yang di Indonesia.
Kita masih belajar mengelola banyak hal di Tanah Air. Salah satu di antaranya yang teramat krusial adalah bagaimana mengelola diri ketika mengoperasikan fitur-fitur medsos yang ada, yang cenderung masih abai dengan aspek privasi, masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Betapa banyak dari kita masih begitu mudah menyampaikan sesuatu yang tidak berkonteks dengan dalih bercanda di medsos. Padahal, belum tentu itu baik bagi semua, belum tentu tidak menyakiti sesama. Kita, rakyat negeri ini, tidak seperti orang Barat yang bebas dan membebaskan. Kita punya nilai, mereka pun memiliki nilai sendiri di tanah air mereka. Elok kita pergunakan nilai-nilai yang sesuai untuk putra-putri bangsa kita.
Kalaupun bebas, nilai kebebasan di Tanah Air adalah kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan yang bernorma, bukan paham liberal yang menjadi fondasi seperti Barat. Tidak dapat dibendung lagi, sebagian besar kita (mau-tidak-mau) ujung-ujungnya bermedsos. Ketika bermedsos, elok kita perlu belajar berlebih, perlu riset banyak hal berlebih, perlu memfilter diri saat bermedsos berlebih. Kita yang pegang kendali, atas Izin-Nya, atas apa yang terdapat dalam ponsel-gawai kita. Apa yang kita ketik, apa yang kita simpan, apa pun yang tersemat di dalam ponsel-gawal kita, kitalah yang bertanggung jawab sekarang dan di hari kemudian nanti. Bismillah, kita dapat memfaedahi medsos di dunia maya dengan lebih sehat dan bijak lagi—insyaallah.
Dengan ini pula, semoga, dengan kehadiran Nostr, terdapat pengembang dalam negeri yang menginisiasi layanan klien berbasis Nostr dengan server (dan terutama relay) yang berlokasi di negeri sendiri, dengan talenta pengembang jamak dari Indonesia. Beberapa layanan Fediverse telah difaedahi pengembang lokal, sekalipun tidak populer. Namun, bukan tidak mungkin akan ada pengembang Tanah Air yang berkenan mengkreasi layalan platform terbuka yang tidak kalah keren seperti Nostr, tetapi bukan seperti Nostr, Mastodon, ataupun lainnya, benar-benar karya kita sendiri. Dengan demikian, rakyat Indonesia pun peroleh faedah bermedsos dengan platform terbuka kreasi mandiri yang lebih memberdikarikan bangsa ini sehingga tidak bergantung dengan teknologi Barat/luar. Sekaligus, rakyat menjadi ter-educate untuk lebih sadar dan peduli perihal privasi dan keamanan data pribadi. Insyaallah. Wallahualam bisawab.