Derivatif Berfundamen FreeBSD-OpenBSD
Diterbitkan pada dalam Blog.
Berkait topik pos di atas, sejatinya, kami telah menguraikannya cukup panjang pada laman FOSS. Namun, dirasa terdapat beberapa hal yang perlu kami sampaikan secara terperinci melalui pos tersendiri ini. Sebab pos ini, sebagian unsurnya, sudah tersaji pada laman khusus pembahasan teknologi komputasi sumber-terbuka tersebut, mohon tidak melakukan pemeriksaan plagiarisme untuk pos ini. Kami jamin mendekati 80% terdapat keserupaan yang barangkali dapat disejajarkan dengan kasus otositasi, hi-hi-hi. Tentu tidak mendekati 100%. Angka 80% untuk menakar plagiat adalah mengkhawatirkan. Elok kami tetap berupaya supaya tidak seperti itu. Terlebih, barangkali sebagian Anda tidak mengikuti konteks konten laman tersebut sehingga ada baiknya kami sedikit memberikan gambaran awal mengapa topik ini kami angkat.
Bermula dari bagaimana kami menggemari sistem terbuka BSD Unix. Alhamdulillah, atas Izin-Nya, bercengkerama dengan sistem FreeBSD dan OpenBSD merupakan salah satu di antara pengalaman berkomputasi yang tidak dapat dilupakan. Lebih-lebih, kala itu, kami masih remaja, yang belum genap menguasai bagaimana sistem operasi komputer Linux dan DOS yang sebelumnya dipelajari, terutama DOS yang melalui mata pelajaran muatan lokal saat SMP. Banyak hal masih nanggung. Namun, dari situ, kami belajar, tidak jarang, hal-hal bersifat nanggung sekalipun tetap berguna, salah satunya sebagai ibrah dari kehidupan yang dijalani. Sama sekali tidak sia-sia, khair insyaallah.
Dokumentasi dan panduan video/vlog belum semeriah selaik dewasa ini. Pedoman dari forum-forum pun belum lengkap. Mau tidak mau, trial & error, dan terus memohon kepada-Nya supaya senantiasa Dibantu-Nya dan Disadarkan-Nya dalam kebaikan. Atas Izin-Nya, beberapa hal membelajarkan terlalui dengan kadar nilai yang pasang-surut dan/atau surut-pasang. Andalan seperti yang digunakan pada umumnya orang dengan bismillah dan yakin menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Tidak semua sistem BSD kami faedahi. Hanya seputar FreeBSD dan OpenBSD. Yang lain, seperti NetBSD, MidnightBSD, ataupun lainnya (yang bukan turunan dari Free-OpenBSD tersebut), hanya berbatas pada mencukupkan diri pernah mencoba-nya. Lagipula, konfigurasi Free-OpenBSD tidak jauh berbeda dengan selainnya. Untuk OpenBSD, barangkali memang 11-12 dengan NetBSD. Untuk FreeBSD, lebih mudah lagi sejatinya, banyak hal terkonfigurasi otomatis daripada OpenBSD/NetBSD. Namun, apabila Anda pernah mencoba distribusi Linux yang cenderung lebih ramah pengguna, salah satunya seperti Ubuntu, tentu ber-FreeBSD dan ber-OpenBSD menjadi bagian kurang begitu diminati.
Kesederhanaan FreeBSD dan OpenBSD yang lebih lekat dari sistem pendahulunya, yaitu UNIX, menjadikan kedua sistem tersebut andal, stabil, dan teramat robust (bandel). FreeBSD-OpenBSD menjadi populer dengan basis pengguna yang cukup besar, terutama dari kalangan korporat atau industri. Barangkali, di dunia enterprise, barangkali belum sepopuler Linux Red Hat dan Ubuntu. Namun, nyaris beberapa perusahaan raksasa teknologi juga menggunakan FreeBSD-OpenBSD guna mendukung server-server mereka yang nyaris tidak pernah tidur. Sebab mengikuti kaidah kesederhanaan POSIX dari UNIX, pengguna perlu melakukan beberapa pengaturan dan/atau konfigurasi berlebih.
Bagi pengguna sistem operasi bersifat tertutup seperti Microsoft Windows, barangkali membutuhkan waktu yang lebih tidak sebentar daripada pengguna Linux. Minimalnya, apa pun sistem operasi yang digunakan sekarang dan ingin mempelajari FreeBSD atau OpenBSD, calon pengguna terbiasa dengan antarmuka baris perintah (command line interface/CLI) selaik tampilan teks hitam-putih DOS. Sejatinya, tidak masalah bila kita sama sekali belum mengenal Linux, kemudian langsung mencoba kedua Unix BSD tersebut. Namun, beberapa langkah operasional umum yang tidak kalah serupa antara BSD dan Linux tentu cukup membantu adaptasi pengguna non-BSD dapat bercengkerama lebih mudah dengan FreeBSD/OpenBSD.
FreeBSD dan OpenBSD menjadi fundamen atau basis beberapa banyak sistem layanan lainnya. Terutama FreeBSD, pasar pengguna yang berasal dari dunia korporasi, salah satunya untuk mendukung workstation dalam skala luas, cukup besar. Sebagai contoh, perusahaan antariksa di bawah pemerintah Amrik, yaitu NASA, terutama dari tim insinyur pengembang teknologi yang ada, mengembangkan teknologi dengan menggunakan teknologi FreeBSD, salah satunya bagaimana FreeBSD di Mars menjadi salah satu topik siniar yang cukup viral bagi penggemar teknologi komputasi di Amrik.
Tidak salah, FreeBSD menjadi banyak fundamen bagi beberapa raksasa teknologi untuk menunjang pengembangan teknologi mereka. Riset-riset pemanfaatan teknologi FreeBSD sudah banyak dilakukan dan dipresentasikan dalam pelbagai kesempatan. Yayasan di balik sistem FreeBSD, yaitu FreeBSD Foundation, pun mempublikasikan jurnal yang rutin dirilis gratis (FreeBSD Journal). Tidak sekadar NASA, barangkali sebagian Anda pernah mendapatinya, konsol gim Swtich (dari Nintendo) dan PlayStation (dari Sony) menggunakan FreeBSD sebagai fundamen firmware. Terobosan yang cukup besar dilakukan Nintendo dan Sony yang notabene berbasis di Jepang, negeri yang dikenal dengan sumber daya manusianya yang jamak pekerja keras.
Apabila Anda berdiskusi di forum-forum sistem BSD (baik di komunitas FreeBSD, OpenBSD, NetBSD, ataupun lainnya), tidak jarang mendapati orang Jepang yang menjadi kontributor aktif di dalamnya. Bahkan, perannya cukup krusial. Salah satunya ia Pak Jun-ichiro “itojun” Itoh Hagino yang begitu berperan dalam implementasi IPv6 di FreeBSD dan OpenBSD. Selain Nintendo-Sony dari Jepang, kita kembali ke negeri tempat FreeBSD berasal. Tersebutlah beberapa nama besar selaik Netflix dan WhatsApp.
Apakah Anda pernah menggunakan platform populer (dengan layanan cukup tua) Netflix dan layanan pesan instan (yang telah menjadi bagian dari perusahaan teknologi Meta, yaitu) WhatsApp? Tidak salah lagi, keduanya pun menggunakan teknologi FreeBSD untuk menunjang beberapa hal. Namun, bukan berarti Netflix dan WhatsApp hanya menggunakan FreeBSD sebagai basis pengembangan teknologi mereka. Mafhumi bersama bahwa satu layanan tentu tidak sepenuhnya digunakan 100% oleh sebuah perusahaan.
Terdapat beberapa bagian dari proses operasional atau produksi menggunakan teknologi FreeBSD barangkali. Namun, ada pula bagian lain (yang berbeda) menggunakan teknologi dari Ubuntu misalnya. Masih dalam satu perusahaan yang sama. Sepanjang teknologi yang dipilih/digunakan perusahaan dapat menunjang bisnis melalui kebutuhan operasional, produksi, ataupun lainnya, dalam perusahaan, sistem apa pun yang digunakan, tentu layak difaedahi. Sebab saking banyak khalayak industri yang memanfaatkan FreeBSD, artikel dari DigitalOcean berikut (perihal me-maintenance sistem FreeBSD) menjadi cukup populer.
Selain FreeBSD, terdapat pula OpenBSD yang cukup populer digunakan. Apabila diruntutkan berdasar skala kepopulerannya oleh pelbagai pengindeks dengan menggunakan metode statistika, FreeBSD yang pertama diikuti OpenBSD dan seterusnya. FreeBSD dan OpenBSD menawarkan teknologi yang berbeda. FreeBSD mengetengahkan ketersediaan dukungan untuk banyak platform dan pelbagai kebutuhan, sedangkan OpenBSD untuk kebutuhan spesifik berkait dengan keamanan sistem infrastruktur komputasi di samping tetap mendukung banyak platform.
Sebab sempat terlahir dari sistem NetBSD yang dikenal mendukung lebih luas pelbagai platform atau perangkat komputasi, OpenBSD pun masih membawa karakteristik dukungan ini. Baik FreeBSD maupun OpenBSD, keduanya menyediakan perangkat lunak tertutup (atau diistilahkan sebagai tidak bebas atau non-free, dalam arti bukan free software), seperti dukungan driver perangkat keras komersial, dukungan audio-video yang sebagian masih tertutup, dan sebagainya. Inilah mengapa dalih pos ini dikreasi (mengapa hanya FreeBSD dan OpenBSD yang kami sebut), hal ini tidak lebih berkait dengan keumuman penggunaannya bila ditakar dari sistem berbasis BSD Unix saja, terutama juga popularitas di komunitas/organisasi/institusi sumber-terbuka dan/atau kalangan enterprise yang mengimpelementasikan open-source di dalam perusahaan mereka.
Tidak dimungkiri, barangkali sebab tidak jauh dari induknya, yakni sistem UNIX, sistem BSD semacam FreeBSD dan OpenBSD masih dirasa tidak begitu mudah bagi pada umumnya pengguna. Apabila jamak pengguna komputer masih kurang familiar dengan keduanya, barangkali dapat mencoba turunannya (derivative-nya) terlebih dahulu. Versi derivatif kebetulan cenderung dirilis dalam versi Live sehingga tanpa perlu melakukan proses instalasi yang menyentuh ruang penyimpanan perangkat kita. Versi Live yang tersedia pun sangat bersahabat, yakni berbasis grafis desktop yang indah serta mendukung aktivitas meramban dan perkantoran minim. Untuk turunan FreeBSD, terdapat GhostBSD (pengembang dari Kanada) dan NomadBSD (dari Jerman).
GhostBSD
GhostBSD menawarkan secara resmi pengalaman ber-FreeBSD dengan balutan desktop MATE. Selain MATE, terdapat variasi GhostBSD yang dikembangkan komunitas dengan desktop XFCE. Baik ber-MATE maupun ber-XFCE, keduanya terbilang ringan. Namun, elok perlu diperhatikan berlebih spesifikasi perangkat Anda. Apabila menggunakan perangkat laptop atau komputer desktop terkini, dengan RAM minimal 8 gigabita (rekomendasi kami), tiada masalah—insyaallah. Hal ini sebab GhostBSD memaksimalkan fungsionalitas RAM perangkat untuk dapat menjalankan sistem secara penuh (sistem tersalin ke dalam RAM baru dapat dioperasionalkan). Pengguna pun dapat memasang secara native normatif ke dalam perangkat bila diperlukan.
NomadBSD
Lain hal pada NomadBSD, berbalut desktop XFCE yang teramat ringan, ia juga menjanjikan sebuah sistem (yang nyaris tidak banyak perubahan dari FreeBSD) yang tidak perlu dipasang secara permanen ke dalam perangkat. Namun, pengguna pun tetap dapat memasang beberapa keperluan konfigurasi dan aplikasi yang dibutuhkan. Awal-awal menggunakannya, pengguna disuguhi konfigurasi sistem awal yang kemudian disimpankan ke dalam cakram lepas. Sekalipun reboot sistem, konfigurasi terakhir yang akan di-load NomadBSD. Menarik, tanpa perlu melakukan perubahan pada ruang penyimpanan perangkat dapat menjalankan sistem FreeBSD yang konfiguratif terbarui di dalam perangkat.
Sayang, NomadBSD tidak seperti GhostBSD. Kalau GhostBSD, dapat dipasang berdasar pengaturan partisi ruang penyimpanan yang dialokasikan pengguna. Namun, tidak untuk NomadBSD. Ia menggunakan seluruh bagian/partisi hard-drive pengguna bila dilakukan instalasi. Hati-hati bila terdapat data penting di dalam perangkat. Sila instal permanen NomadBSD pada hard-drive yang bukan untuk kebutuhan produktif harian, misalnya menggunakan virtual-machine. Lebih nyaman bila dipasang pada perangkat yang benar-benar memang dikhususkan untuk NomadBSD. Berulang kali kami tandaskan, tidak hanya untuk NomadBSD, tetapi untuk semua instalasi sistem operasi komputer: hati-hati.
FugiIta
Menurut hemat kami, untuk turunan OpenBSD, FuguIta cukup rekomendatif. Tidak seperti GhostBSD ataupun NomadBSD, barangkali beberapa pengaturan sistem perlu dilakukan berlebih bila menggunakan FuguIta. Ia datang dengan sistem jendela X yang teramat sederhana. Belum banyak aplikasi terpasang sehingga pengguna perlu mengulik lebih dalam, termasuk di antaranya memasang lingkungan desktop yang diperlukan. Tenang, selaik hal NomadBSD, sepanjang terhubung jaringan internet, pengguna bebas memasang desktop dan aplikasi populer umum apa saja yang tersedia. Sayangnya, ketika instalasi final, konfigurasi terakhir tidak tersimpan di cakram lepas seperti yang disajikan NomadBSD.
Reboot dilakukan di FuguIta, banyak hal kembali dari awal lagi ketika me-boot-nya. Namun, apabila pengguna berminat untuk mengkreasi versi Live turunan (berdasar konfigurasi yang telah dilakukan secara live pula), dapat direalisasikan (selaras pedoman yang tersaji melalui dokumentasi pada webnya). Hal ini sebagai jawaban bagi pengguna yang menginginkan versi konfigurasi terakhir tetap terjaga dan terilis ke dalam versi Live yang baru. Perlu disiapkan cakram lepas baru guna mewadahi hal tersebut.
Koda
Turunan FreeBSD dan OpenBSD, sejatinya, tidak hanya ketiga sistem yang telah disebut. Terdapat belasan turunan lainnya. Dimohon merujuk beberapa di antaranya dari dunia maya. Salah satunya melalui DistroWatch.com. Pada platform berbagi informasi distribusi/distro Linux dan sistem BSD ini, begitu mudah didapati turunan FreeBSD-OpenBSD yang terdata. Cukup berlimpah data yang tersaji. Terdapat data proyek pengembangan sistem terbuka yang masih aktif, terdapat pula yang sudah nonaktif. Sepanjang pernah dipublikasikan di portal web tersebut, cenderung disampaikan update terkini kondisi pengembangan proyek sistem terbuka yang ada.
Diksi terdata kami tekankan pada paragraf sebelumnya. Hal ini mengingat bahwa sistem apa pun yang bersifat terbuka (open-source) cenderung dikembangkan secara bebas dan terbuka pula. Terdapat proyek komunitas untuk sistem tertentu dan mereka melakukan publikasi atas pengembangan sistem yang dilakukan, disilakan. Mereka tidak melakukan publikasi melalui DistroWatch.com pun disilakan. Manasuka. Tentu boleh-boleh saja, misalnya, perseorangan atau perseroan mengulik sistem BSD/Linux dikhususkan guna menunjang kebutuhan organisasi atau lembaga mereka, serta mereka pun tidak melakukan publikasi atas sistem yang telah dikustomisasi sedemikian rupa tersebut.
Cenderung hal tersebut dilakukan adalah untuk memecahkan permasalahan atau membantu menyolusikan jalan keluar terbaik yang sesuai dengan visi dan kebijakan organisasi/lembaga. Sistem BSD-Linux sekadar tool, yang kiranya dapat membantu mengatasi problematika teknis yang dihadapi. Anda pun dapat memanfaatkan sistem BSD-Linux dengan melakukan konfigurasi selaras kebutuhan Anda pribadi. Mengapa tidak? BSD-Linux sebagai tool atau medium yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan roda bisnis pribadi ataupun bersama.
Permasalahan yang cenderung muncul untuk sistem terbuka selaik BSD-Linux adalah kerumitan yang dihadapi. Rumit, terlebih bila mengoperasikan BSD-Linux (terutama BSD) yang membutuhkan konfigurasi di sana-sini? Tidak juga. Alhamdulillah, dokumentasi untuk proyek turunan BSD-Linux cukup lengkap dan dapat diikuti oleh pengguna dari samudra maya. Insyaallah, terbilang mudah. Hanya membutuhkan kesabaran, semangat belajar, dan waktu yang cukup memadai. Apabila pengalaman belajar dengan panduan dokumentasi tertulis saja dirasa tidak mencukupi, terdapat video/vlog yang nyaris lengkap di YouTube kekiani—alhamdulillah. Allah Mahabaik, sering kali Dia Membantu kita dari arah yang tidak kita sangka-sangkakan. Khair insyaallah. Semoga pos ini tetap berfaedah. Wallahualam bisawab.