Tagar: Renungan
- Menunggu Waktu ()
Salah satu hal yang tidak ringan dalam kehidupan ini adalah bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan, seperti: berbicara/mengobrol, melihat, menyimak/mendengar, merasakan, dan lain-lain). Pendek kata, apa pun yang manusia lakukan di dunia ini akan Dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sudahkan kita siap dengan hal ini? Semestinyalah ada sesuatu yang perlu kita kontribusikan […]
- Kerikil Masa ()
Hari-hari begitu lekas bergegas mendekat menghampiri ujungnya. Namun, kita masih terlalu santai mendapati mati, yang seakan memang hanya sebuah kata berakhirnya semua hal. Sesuatu yang tak dihiraukan. Atau, lupa cara menghiraukannya? Kita manusia, masih seperti manusia biasanya. Jika memang ada yang luar biasa, itu hanya dibangun di atas prasangka manusia hidup. Sedangkan, manusia yang mati, […]
- Berkhalwat dengan Jumat ()
Bismillah. Hari Jumat adalah hari berbarakah setiap pekannya bagi seluruh kaum Muslimin. Ia adalah hari Raya pekanan kita sebagai hari yang membahagiakan. Sejatinya, semua hari adalah sama baiknya, tetapi Jumat ditekankan keberkahan dari-Nya. Banyak fadhilah (keutamaan) yang dianjurkan untuk dilakukan di hari Jumat. Akan tetapi, pada kesempatan kali ini, lantaran keterbatasan ilmu saya juga, akan […]
- Masihkah, Kita…? ()
Bismillah. Salah besar jika ada yang beranggapan bahwa hari ini bisa saja sama dengan hari-hari sebelumnya atau hari-hari selanjutnya. Hari-hari tidaklah sama. Ia tetap berpendar dengan jatahnya sendiri. Masing-masing hari memiliki wajah dan warnanya sendiri. Ia bukanlah hal yang sama dari masa-masa sebelumnya. Tiap hari tidak pernah berputar pada poros yang sama. Karena ia memang […]
- Mengeluhkan Masa ()
Bismillah. Beberapa hari terakhir ini, saya merasa kurang produktif daripada minggu sebelumnya. Lagi-lagi, irama tubuh tidak begitu dapat diterjemahkan dengan baik. Seolah rasa diri tidak begitu banyak aktivitas yang memenatkan, justru masih terasa letihnya. Barangkali, energi dihabiskan dalam perjalanan, begitu gumam saya dalam hati ketika mendapati rasa ini. Setelah ditelusur lebih dalam lagi, saya hanya […]
- Ketika Masa Tak Lagi Surut ()
Bismillah. Waktu terus bergulir. Tak mudah menerka waktu ke depan, pun tak dapat mengembalikan yang telah berlalu. Sedikit demi sedikit, mengantarkan pada suatu masa yang lebih panjang daripada sekarang. Seakan terabaikan atau menyengaja diri untuk berpura-pura tidak mengetahuinya..!? Sungguh celaka jika kita masih seperti ini tanpa ada upaya perbaikan yang lebih baik. Minimalnya, dari sisi […]
- Ketika Rasa Letih Datang Mendera ()
Bismillah Entah mengapa dada saya berdesiran pada beberapa waktu terakhir. Kurang tahu apakah ini berkait dengan keseharian saya sebelumnya atau fenomena baru yang saya jalani. Akan tetapi, yang pasti, terlepas dari itu, seharusnya saya letih pada minggu kemarin karena, pada pekan itu, begitu padat agenda duniawi dan sungguh menguras energi. Alhamdulillah, repihan-repihan itu semua telah […]
- Pilar yang Harus Senantiasa Tertegak ()
Bismillah. Hidup yang terjalani serasa indah adanya. Yang menjadi masalah adalah apa hidup hanya berbatas pada keindahan duniawi..!? Begitu mudah mendapatkan keindahannya. Akan tetapi, keindahan yang dibalut dengan rasa cinta berlebih kepada-Nya akan semakin mengarahkan dan menjagakan kita dari tenggelam dalam kubangan syahwat dunia. Dunia memang harus dikejar, tetapi akhirat yang utama. Ketika akhirat didahulukan, […]
- Berbenah ()
Bismillah. Alhamdulillah, tiba di rumah kos setelah Maghrib. Tak terasa, sudah masuk hari Senin, 4 Safar 1434 H…. Waktu berjalan begitu cepat, ya Kawan..!? Sudahkah kita menabung bekal yang cukup untuk kehidupan kita, baik jangka pendek maupun panjang, ke depan..!? Atau, tak berbetik, kita, betapa dan bagaimana kesudahan ini semua, dan mirisnya pasrah tanpa mencoba […]
- Bahasa Indonesiaku yang Mencoba Bersabar ()
Bismillah. Sebelumnya, saya berharap bahwa kedekatan kiamat bahasa Indonesia berbatas pada kelahiran: “Ciyus” dan “Miapah”. Namun, “manusia adalah makhluk yang homo ludens: suka bermain-main”. Apalagi, orang Indonesia, yang gemar mencari “sesuatu” untuk menghibur diri di tengah kepenatan hidup. Kita tunggu fenomena apa lagi yang mencoba meruntuhkan paradigma berbahasa yang baik ke depan setelah yang teraktual: […]