KDE di FreeBSD
Diterbitkan pada dalam Blog.
Pengembangan port lingkungan destop KDE (salah satu lingkungan destop open source berbasis kerangka pemrograman Qt) di-maintain baik oleh Tim KDE untuk FreeBSD dalam lumbung peranti area51, yang kini dirumahkan (di-host) oleh Tim PC-BSD. Beberapa perubahan dan versi terbaru port–port tersebut dikomitkan sesuai dengan pohon port (ports tree).
Lumbung area51 ini tidak dijamin selalu dalam keadaan stabil. Para pengguna pun dapat menguji dan melaporkan pelbagai permasalahan yang didapati, terutama pada periode Call for Tests. Selengkapnya dapat ditelusur pada laman resmi area51.
FreeBSD, salah satu varian Unix BSD, bukanlah sistem operasi komputer dengan basis kernel yang serupa dengan Linux, apalagi Windows. Linux adalah kernel (jantung sistem operasi), ia bukanlah sistem utuh selaik sistem operasi yang langsung dapat digunakan untuk keperluan komputasi berat sebagaimana Unix. BSD merupakan turunan dari kode sumber asli Unix yang didesain untuk kebutuhan komputasi Universitas Berkeley (tempat kelahiran Unix BSD) saat awal mula dikreasi dulu. Oh ya, Mac (sistem operasi komputer besutan Apple) dikembangkan dengan dasar sistem BSD, lo. Sila tengok BSD.org.
Harap diingat: Linux merupakan klon Unix (Unix clone)—dengan kata lain: mirip (kalau tidak boleh diistilahkan sebagai salinan atau tiruan) Unix, tetapi bukan—yang dibuat oleh Linus Benedict Torvalds. Sekali lagi, namanya juga clone, jadi terdapat beberapa hal nyaris mengandung keserupaan, tetapi hakikatnya berbeda.
Acap kali kita mudah mendapati pelbagai peranti varian Linux telah di-porting ke FreeBSD. Dukungan komunitas masih sangat kuat, belum termasuk dukungan dari pelbagai perusahaan raksasa dunia yang masih setia menggunakan FreeBSD untuk menyokong peladen (server) mereka di penjuru dunia.
Banyak sekali perusahaan terkenal dunia menggunakan FreeBSD, di antaranya: Yahoo!, WhatsApp (termasuk Facebook sebagai induknya), Google, dan masih banyak lainnya—jamak perusahaan besar di Amerika Serikat. Di sisi lain, ada keuntungan bila kita pernah mengakrabi FreeBSD, OpenBSD, atau sistem keluarga BSD lainnya, sekalipun kita sebatas pengguna destop rumahan (bukan bagian korporasi tertentu). Keuntungannya adalah kita dituntun untuk memahami sistem komputer, terutama Unix, bagaimana bekerja.
Terlepas dari fokus kegunaan atau fungsionalitas FreeBSD yang acap hanya pada kebutuhan worstation, masih bisa didapati langit cerah bagi masa depan sistem BSD ini ke arah lebih populer dan familiar digunakan untuk keperluan destop. Apalagi, beberapa keluarga BSD, semacam Mac, atau turunan FreeBSD (PC-BSD) telah mengupayakannya dengan teramat maksimal.
Lumbung area51 mendapat tempat tersendiri bagi para pencinta FreeBSD yang ingin tetap merasakan keindahan destop open source KDE (Plasma) yang teramat kekinian. Bukan tidak mungkin sistem FreeBSD dengan kecanggihan dan keindahan destop Plasma ini akan menarik perhatian lebih banyak pengguna di seluruh penjuru dunia sehingga tidak kalah populer dan fimiliar—seterkenal Ubuntu. Siapa tahu, siapa pula yang dapat menjamin tidak?
Adakah Anda menggunakan FreeBSD berbalut KDE?