Kembali ke Tradisi Slackware
Diterbitkan pada dalam Blog.
Beberapa hari menggunakan Mint dengan lingkungan desktop MATE menyisakan kesan tersendiri. Laptop Sony lama kami masih terasa berat. Pun saat diganti dengan Mint berdesktop XFCE, ia masih lumayan nge-lag. Lain hal bila berpindah ke Slackware-XFCE, blazing fast. Iya, sekalipun Mint (yang notabene turunan dari Ubuntu) MATE, rasanya masih agak berat.
Akses berasa berat tersebut dapat disiasati dengan memanfaatkan alokasi swap dari ruang penyimpanan. Sangat berfaedah untuk laptop old dengan memori berbatas (kurang dari 2 gigabita). Masalahnya, sistem ber-kernel Linux pada umumnya kekinian seperti tidak terlalu menganggap serius swap (berdasar pengaturan) secara asali (default). Untuk Linux di MacBook Pro pun, kami tidak tabu melakukannya. Hanya sedikit pengaturan pada sistem Linux kita.
Saat Anda memeriksa swap Anda melalui perintah: cat /proc/sys/vm/swappiness
, biasanya akan ditampilkan luaran: 60. Nilai 60 ini merupakan nilai default-nya. Kita perlu mengubah pengaturan swap melalui perintah: xed admin:///etc/sysctl.conf
. Kemudian, masukkan password root Anda dua kali, tambahkan baris berikut: vm.swappiness=10
. Sila simpan, lalu restart laptop/komputer Anda untuk melihat perubahannya.
Preferensi pribadi, kami menghapus runtime Mono dan Orca milik GNOME: sudo apt-get remove mono-runtime-common gnome-orca
. Suka-suka, sih, terlepas dari isu yang beredar di kalangan developer.
Mint membawa Flatpak secara asali, sebuah manajemen pemasangan paket yang populer di Linux dengan basis paket RPM, seperti Fedora. Sebagai turunan Ubuntu, Mint tidak turut menggunakan Snap. Flatpak dan Snap memudahkan kita memasang pelbagai paket aplikasi. Namanya juga open-source, sekalipun Mint kurang mengizinkan kita menggunakan Snap, sebagai user, sistem Anda adalah milik Anda sepenuhnya.
sudo apt install snapd
Mm, sayang sekali. Mint terkini tampaknya masih enggan menggunakan Snap. Apabila Anda mengeksekusi baris perintah tersebut, masih ada galat yang akan muncul. Preferensi kami cukup/tinggal hapus saja berkas nosnap.pref yang ditanam oleh tim Mint.
sudo rm /etc/apt/preferences.d/nosnap.pref
Saya pribadi kurang terbiasa dengan dua manajemen pemasangan paket perangkat lunak ini, masih terasa lebih praktis dengan pkg_add di Slackware (atau serupa seperti di FreeBSD atau OpenBSD). Masih sangat kurang familiar dengan Snap, atau mungkin prefer Flatpak yang tampaknya lebih praktis. Seperti ianya yang terpasang secara asali di sistem Fedora, tampaknya memang masih sinkron dengan preferensi sistem mana yang kita gunakan, ya.
Terima kasih, Mint/Ubuntu. Mohon dimaafkan, kami kembali ke habitat tradisional kami bersama Slackware. Versi terakhir dari current yang kami gunakan, harapaknnya tidak terlalu banyak kustomisasi tambahan di sana-sini pasca-instal. Omong-omong, Zenwalk (turunan Slackware, populer di Prancis) versi terbaru telah dirilis. Zenwalk mengingatkan kita pada ZenCafe dari Pak Anjar Hardiena (salah satu penggawa dan senior pegiat di Komunitas Slackware Indonesia).
Apabila Anda ingin sistem Slackware yang “langsung dapat digunakan”, sila coba Zenwalk. Anda tidak dipusingkan pengaturan di sana-sini (terutama bila Anda sebelumnya terbiasa dengan macOS). Lingkungan desktop Zenwalk menggunakan XFCE yang dikenal ringan. Walaupun ringan, XFCE dapat dikustomisasi begitu menawan, salah satu buktinya di Zenwalk terkini. Ah, Slackware saja, lah.